For someone I love.
Hai. Udah mau 2019. Tapi perasaan menuju H-9 tahun baru semakin banyak rasa sedih di tahun 2018. Hmm.. rasanya harus menulis kembali di blog ini. Bercerita tentang cinta untuk seseorang.
Rasanya dicintai itu bahagia ya. Rasanya dicintai itu menyenangkan dan rasanya dicintai itu membuatmu sadar bahwa dirimu berharga untuk orang lain. Selama mencintai tidak terasa beban, maka itu bisa menjadi semangat untuk meraih mimpi dalam hidupmu. Mencintai dan dicintai. Dua kata yang memiliki makna berbeda. Mencintai berarti kamu memberikan separuh pikiran, tenaga dan waktu untuk orang yang kamu cintai. Tujuannya? agar kamu dan dia bahagia. Tetapi, apabila dia tidak bahagia? ntah lah, ku tidak pernah merasakannya. Dicintai berarti seseorang bahkan beberapa orang memberikan pikiran, tenaga bahkan waktunya untuk dirimu. Mencintai belum tentu dicintai kembali. Tetapi, apabila kamu mencintai seseorang pastikan dia juga mencintaimu kembali agar waktumu tidak terbuang percuma.
Terlepas dari rasa sakit empat tahun yang lalu, dimana mempunyai kekasih yang berujung berpisah karena mendua dengan perempuan lain. Memilih perempuan yang selalu memberikan apa saja untuk dia. Terlepas rasa sakit hati, memilih untuk tidak menyukai lelaki siapapun. Takut untuk memulai hubungan dengan laki-laki kembali. Takut memberikan hati kepada orang yang tidak tepat. Takut untuk mencintai kembali. Apapun yang berhubungan dengan cinta dengan seorang lelaki, saya selalu takut. Takut mencintai.
Selama empat tahun itu, banyak laki-laki yang mendekati saya. Tetapi, ya lagi-lagi mereka harus merasakan rasa tolak dari saya. Alasannya? Simple. Belum berani memberikan hati kepada mereka.
Tetapi, semua berubah ketika saya masuk sekolah menengah atas (SMA). Dimana saya mengagumi seorang lelaki. Tetapi, sayang dia sudah memiliki kekasih. Jadi, untuk apa saya mencintai lelaki yang memiliki kekasih. Membuang-buang waktu. Terlepas dari itu, akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti pramuka bantara. Disana, saya mendapatkan banyak teman dan pengalaman. Salah satu teman di pramuka bantara yaitu kamu, wynalda.
Pada sekitar 27 Juli 2016, salah satu temen saya di pramuka bantara ulang tahun. Disitu saya iseng-iseng foto dengan kamu dengan tujuan supaya terlihat punya pacar. Tetapi rupanya apa yang saya pikirkan jadinya kita malah mempunyai hubungan yang spesial ya.
(Hope you read this my article. Just for you.)
Hai, wynalda.
Seorang laki-laki yang tingginya melebihi aku. Kadang-kadang main game. Hobinya mengoleksi gundam dan kartu game. Akhir-akhir ini lagi hobi otomotif motornya yang bernama blacky.
Oya, tinggi aku cuman setinggi pundak dia! Haha, gapapa yang penting rasa sayang aku melebihi pundak kamu. Seseorang laki-laki yang memiliki rasa sayang, disiplin dan cinta yang luar biasa. Selalu berusaha buat saya senang dan bahagia karenanya. Satu lagi, rasa nyaman. Kamu selalu mengatakan bahwa aku adalah wanita yang spesial di hidup kamu. Spesial pake telor! Hahaha. Senangnya.
Berawal dari rasa iseng akhirnya kita jadian. Hmm. Maaf ya sudah gantungin perasaan kamu selama 6 bulan. Jujur, aku sudah ada rasa cuman masih takut. Tetapi, melihat rasa seriusmu yang tiba-tiba kamu menyuruh ke rumahmu (kebetulan ke rumah feby yang rumahnya gak jauh dari dia) dan berkenalan dengan ibumu. Disitulah, aku merasakan hal yang berbeda. Rasa yang belum pernah ada dalam diri aku sekalipun. Dekat dekat lalu jadi serius.
Sekitar tanggal 4 agustus 2016, dia memposting sebuah quotes di timeline LINE nya dan aku tertarik lalu komen. Ntah, ternyata itu menjadi awal percakapan kami. Sebulan dekat, kamu memutuskan untuk menyatakan perasaan pada september 2016 di depan sevel SMA. Maaf aku belum berani mengatakan iya. Tetapi, kamu tidak menyerah dan kamu selalu berusaha untuk selalu dekat dengan aku. Tetapi, percakapan kami terus berlanjut. Chat sehari tanpa ada notif dari dia, serasa sepi walaupun pada saat itu yang chat denganku banyak. Pada november 2016, kamu datang ke coffee6th buat ketemu aku yang kebetulan jadi panitia disana. Jam 23.00 kamu harus pulang karena udah terlalu malam. Padahal job desk ku baru bebas jam segitu. Lalu, pada bulan desember 2016, kamu mengajakku menonton film hangout dari raditya dika berdua. Menjemputku di daerah RS. Harum. Mengajak ke kokas lalu menonton bareng-bareng. Mengenalmu lebih intens. Kamu tuh lucu ya tapi manis setiap kamu tersenyum.
Januari 2017. Moment dimana kami menjadi lebih dekat. Udah dianggep pacaran sama temen-temen. Menunggu go car dari balai kartini ke rumahku sampai 2 jam! Baru dapet jam setengah enam sore dan moment itu menjadi moment spesial untuk diriku sendiri.
01 februari 2017. Moment dimana kamu menyatakan perasaan ke sekian kalinya. Padahal hari itu habis presentasi campus expo. Sontak ku belum bisa memberikan jawaban. Tetapi, kali ini aku sudah berani mengatakan iya. Selamat! Kamu sudah menjadi bagian hidupku yang resmi hahaha. Padahal aku sudah mulai mencintaimu sejak oktober 2016.
Sejak 2016 sampai saat ini (2018), sudah 2 tahun ya kita bersama. Menangis, tertawa, bahagia, asam, manis, kecut sudah dirasakan. Mulai dari berantem sebelum pacaran sampai sekarang pun berantem yaudah begitu-begitu aja. Tetapi, ketika kita berantem kamu tetap kembali bersamaku wyl.
Di suatu hubungan pasti ada bertengkar. Tetapi dengan begitu, hal itu yang membuat kita kembali bersama. Maaf sekali lagi, aku banyak kurangnya. Aku nggak seperti apa yang kamu ekspektasikan. Jatuh cinta karena sikap ku yang selalu ceria, ramah, banyak tersenyum, dan lain-lain. Terkadang kita harus memasang wajah yang ceria supaya tidak perlu menjelaskan kenapa kita bersedih. Terimakasih untuk selalu ada untukku. Menemani ku ketika dirawat dirumah sakit pada 23 Juni 2018. Bolak-balik rumah buat nemenin aku di RS. Menyempatkan waktu buat ketemu aku padahal cuman beberapa hari di Jakarta. Bahkan di waktu kuliahmu, kamu sempet menemuiku. Mengantarkanku ke bandara dan mengucapkan salam perpisahan.
Aku berpikir bahwa kamu seseorang yang luar biasa. Dibalik rasa takutmu, kamu berusaha untuk selalu membuat orang lain nyaman. Udah banyak moment yang kita lakukan mulai dari nonton bareng, makan bareng, ketemu keluargamu, dan masih banyak lagi. Nggak gampang buat melepaskan sesuatu yang udah menjadi bagian hidup selama ini. Perasaanku tetap sama seperti awal.
Aku ingat sekali, saat pertama kali moment LDR. Kamu takut untuk memulai hubungan jarak jauh. Tetapi, aku meyakinkan bahwa kita bisa melalui itu.
Maaf, aku suka menyepelekan komunikasi. Aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri. Sibuk dengan masa depan. Aku terlalu fokus organisasi dan kuliah. Maaf ya :)
Jangan takut dengan masa depan. Hadapilah. Kamu punya keluarga yang mendukungmu. Begitu pula aku. Hadapi masa depan dengan kerja keras, doa dan harapan. Kamu pasti bisa dan aku selalu mendoakanmu setelah ku mendoakan orang tuaku. Semangat ya meraih mimpi, wynalda luthfie. Wish u luck.
This is us.
2. Ini jaman SMA iseng-iseng foto (Juli 2016).
3. Kelulusan 23 Mei 2017
Beserta foto-foto random setiap saya pulang dari Semarang ke Jakarta. LDR beda kota.
4. Moment menunggu di RS (23 Juni 2018)
5. Moment saat video call. Sekarang video call udah jarang banget (Agustus 2017)
Terimakasih sudah selalu bersamaku. Semoga kamu membaca ya. Kelak, aku akan cepat lulus dan dapat kerja di Jakarta. See u di Jakarta. Maaf ya aku suka bikin kamu bete dan marah. Semoga kamu tambah dewasa, dilancarkan kuliahnya, semoga terwujud menjadi pengusaha sukses dan sukses dunia akhirat. Aamiin. :)
Semarang, 21 Desember 2018, 15.24 WIB.
Love,
Indira Amaliasari
Komentar
Posting Komentar